Prestasi membanggakan kembali diukir Desa Modomang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Dalam ajang Unesa Village Award 2024 yang digelar oleh Pusat Pengembangan Desa dan Daerah (Pusbangdesda) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Desa Modomang berhasil meraih juara ketiga dengan perolehan nilai 184.
Kompetisi tingkat nasional ini diikuti oleh 176 desa dari berbagai penjuru Indonesia. Dari jumlah tersebut, 10 desa terbaik terpilih sebagai finalis berdasarkan keunggulan dan inovasi yang mereka paparkan. Desa Modomang menjadi salah satu desa yang menonjol hingga berhasil masuk dalam tiga besar.
Kepala Desa Modomang, Refky Karauwan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak.
“Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow atas dukungan penuh yang diberikan, serta kepada seluruh masyarakat Desa Modomang yang telah bekerja sama untuk memajukan desa kita,” ucapnya.
Dalam ajang ini, tim penilai yang terdiri dari akademisi Unesa dan perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) Republik Indonesia menilai berdasarkan inovasi, dampak program, serta keberlanjutan kegiatan inklusif di desa.
Kepala Pusbangdesda Unesa, Mufarrihul Hazin, menyebutkan bahwa para finalis adalah desa-desa terbaik yang mampu memberikan solusi inovatif untuk masalah di wilayah mereka.
“Desa yang masuk final merupakan 10 terbaik dari total 176 desa yang mengikuti ajang Unesa Village Award. Setelah serangkaian seleksi ketat, finalis memaparkan keunggulan mereka pada sesi presentasi penentuan juara,” ujarnya.
Desa Modomang, bersama dengan juara pertama Desa Sumberkerang, Probolinggo, Jawa Timur (nilai 207) dan juara kedua Desa Purwobakti, Bungo, Jambi (nilai 191), berhasil menunjukkan bahwa pembangunan desa yang inovatif dan inklusif dapat menjadi kunci kemajuan wilayah.
Kepala LPPM Unesa, Muhammad Turhan Yani, berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.
“Semoga kemenangan ini mendorong desa-desa lain untuk terus melahirkan program yang berdampak dan ramah bagi masyarakat, sekaligus menciptakan keberlanjutan pembangunan di pedesaan,” katanya.
Desa Modomang tidak hanya membawa pulang piala, sertifikat, dan dana pembinaan, tetapi juga akan mendapatkan pendampingan program berkelanjutan dari Unesa. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan komitmen masyarakat dapat melahirkan perubahan yang bermakna.